Kamis, 06 Januari 2011

KELUARGA PENGHAFAL ALQUR'AN

􀂃 "Perempuan hebat itu bernama.... Ibu Dra. Hj. Wirianingsih"
Seorang ibu yang kutemui disebuah acara sebagai pemberi
materi yang teramat memukau. Ternyata tak salah penilaianku
itu yang menggelari dia sebagai perempuan hebat... karena
ternyata sosoknya diliput di majalah Tarbawi 2007 edisi khusus
yang bertema "Perempuan-Perempuan Mozaik Cinta- Ketulusan
dan pengorbanan" Subhanaloh dengan membaca liputan itu
semakin lekatlah rasa kagum ini..semakin cinta nya aku karena
Alloh pada ibu ini... berikut tambahan informasi kehebatan
beliau...
􀂃 Dengan segudang kesibukannya yang antara lain sebagai Ketua
Umum PP Salimah, Staf Departemen Kaderisasi DPP “Partai
Dakwah”, Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA)..beberapa bulan
lalu ia menjadi Anggota Delegasi RI di sidang UNCSW ke 51 di
New york Amerika. Amanah terbarunya sebagai Koordinator
Panitia Hari Anak Nasional 2007 juga sekarang tengah
menyusun tesis di program S2 nya dijurusan Psikologi...istri dari
Bapak H. Mutammimul'Ula,SH (Komisi I, DPR RI) mampu
mendidik anak-anaknya yang berjumlah 11 orang untuk cinta
Al Qur'an... dengan tangannya dan izin Allah keseluruh anak nya
bisa hafal AlQur'an... Subhanalloh
11 Amanah ALLAH …..
􀂃 Afzalurrahman,21 thn, smt 6 Teknik Geofisika ITB, Hafal
AlQur'an sejak usia 13 thn. Sekarang masuk dalam
program PPSDMS, Ketua Pembina Majelis Taklim Salman
ITB, terpilih peserta Pertamina Youth Programme 2007 dari
ITB.
􀂃 Faris Jihady Hanifa, 20 thn, sms 4 Fak Syariah LIPIA hafal
Al ur'an sejak usia 10 thn (mumtaz). Juara 1 lomba tahfiz Al
Qur'an 30 Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi di
Jakarta 2003, Juara 1 lomba olimpiade IPS tingkat SMA
yang diselenggarakan UNJ 2004.
􀂃 Maryam Qonitat, 18 thn, smst 2 Fak Ushuludin Univ AL
Azhar Cairo, hafal AlQur'an usia 16 thn.Pelajar teladan/
lulusan terbaik Husnul Khotimah 2006.
􀂃 Scientia Afifah, 17thn, kelas 3 SMU 28, hafal 10 Juz Al
Qur'an, juara mengarang tkt SD seKab Bogor 2000, Pelajar
Teladan, lulusan terbaik MTS Al Hikmah 2004.
􀂃 Ahmad Rosikh Ilmi, 15 thn, kelas 1 MA Khusnul Khotimah,
baru hafal 6 juz, Pelajar Teladan SDIT Al Hikmah thn 2002,
Lulusan terbaik MTs AlKahfi 2006.
􀂃 Ismail Ghulam Halim, 13 thn kelas 2 MTs Al Kahfi, baru
hafal 8 juz, Juara Olimpiade IPA tkt SD Jaksel 2003, meraih
4 penghargaan al Kahfi2006 (tahfiz terbaik, santri favorit,
santri Teladan, Juara Umum) Ket OSIS Pesantren AL Kahfi
􀂃 Yusuf Zain Hakim ,12 thn, kls 1 Mts Al Kahfi, hafal 5 juz.
rangking 1 dikelasnya
􀂃 Muh Saihul Basyir, 11 thn, kelas 5 SDIT Al Hikmah, hafal
25 juz
􀂃 Hadi Sabila Rosyad, 9thn, kelas 4 SDIT Al HIkmah, hafal 2
Juz
􀂃 Himmaty Musyassarah, 7 thn, hafal 1 juz
􀂃 Hasna, wafat usia 3thn 7bln. bulan Juli 2006
Yang dilakukan mereka dalam keluarga
[ Kebaikan-kebaikan itu……..]
􀂃 Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun.
Doktrin yang ditanamkan dalam keluarga bahwa Al Quran
adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
􀂃 Jangan terlalu mengandalkan sekolah.
2/3 keberhasilan pendidikan itu ada di rumah.
􀂃 Keberhasilan pendidikan anak adalah hasil integrasi kedua
orang tuanya.
Bukan sekedar untuk ibu sementara bapak beraktifitas di
luar rumah. Malah sebenarnya lebih besar tanggung jawab
seorang ayah dibanding ibu.
Contoh: Rasulullah memanggil ayah dari anak yang
mencuri, bukan ibunya.
Contoh ayah idaman dalam Al Quran = Luqman. Ibrahim
mentarbiyah anak dan istrinya.
􀂃 Suami yang membangun visi keluarga dan istri yang mengisi
kerangka visi itu.
Sejarah mencatat, orang-orang shalih dibentuk oleh ayah
yang mengerti akan perannya dalam mendidik anak:
Imam Syafi'i ditinggal wafat ayahnya ketika berusia 6 tahun,
namun isi kepala sang ayah sudah pindah ke sang ibu.
Hasan Al Banna dan sentuhan pendidikan sang ayah.
Yusuf Qordhowi berkata, dahulu saya tidak tahu mengapa
ayah mengkondisikan saya hafal al quran usia 10 tahun.
􀂃 Keluarga ini begitu ihtimam atau perhatian yang tinggi
terhadap anak dan pendidikan,
diantaranya: perhatian dari A-Z, potong kuku, bersihkan
telinga, dll. File-file khusus yang menyimpan catatan tentang
anak, hasil ulangan dll. Kekayaan keluarga adalah anak dan
buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak ke toko buku,
ada perpustakaan dengan 4000 buku di rumah.
􀂃 Visi yang ada di kepala adalah anak-anak kami semuanya
harus menjadi hafidz quran.
Sehingga hal-hal yang dilakukan antara lain:
1) kelliling jawa dan madura untuk melihat pesantren tahfidz
terbaik. Pilihan jatuh di kudus. Walau orang mencibir untuk
apa menjadi hafidz quran dan menitipkan anak di pesantren.
2) Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi.
3) Setiap hari diperdengarkan murottal.
4) Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati.
􀂃 Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya
sebagai kepala keluarga, "Bu kita harus berbeda dengan
orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita sudah
harus berjalan, orang lain berjalan kita sudah harus berlari,
orang berlari kita harus sudah tidur, orang lain tidur kita
sudah harus bangun. Jangan sedikitpun berhenti berbuat
baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak
tahu kapan Allah mencabut nyawa kita.
3 fase interaksi dengan anak menurut Imam Ali.
1) 7 tahun pertama = diperlakukan ua seperti raja -- masa
pembentukan tumbuh kembang otak dan menyerap
informasi.
2) 7 tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang
dalam kedisiplinan -- masa penanaman sikap, disiplin
disiplin disiplin.
3) 7 tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai
teman atau sahabat
􀂃 Para pakar mengatakan 7 sd 12 adalah golden age.
Usia emas. Saat itulah fase pembentukan sikap, perilaku,
dan penanaman nilai yang paling penting.
􀂃 Hafal Qurannya Hasan Al Banna 10 tahun, Yusuf Qordhoqi
10 tahun, Imam Syafii 19 tahun, Imam Ahmad 7 tahun.
􀂃 Rosul menyuruh sholat di usia 7 tahun, dan bila sampai 10
tahun belum sholat maka pukullah ia.
􀂃 Setiap menjelang tidur, ibu selalu menceritakan kisah-kisah
para nabi dan rasul.
􀂃 Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al Quran bagi 11
anak.
􀂃 Ba'da maghrib dan ba'da subuh adalah waktu interaksi
dengan AL Quran. Ba'da subuh muraja'ah, ba'da maghrib
hafalan.
􀂃 Penghargaan yang tulus atas usaha anak "Nak ibu bangga
sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin
menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari..."
􀂃 Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa
bangun sebelum subuh sampai-sampai di komplek
perumahan DPR RI si kecil sudah bisa menghafal siapa saja
anggota dewan yang jarang sholat shubuh berjamaah.
􀂃 Tidak lupa membangun dakwah di keluarga besar. Saat
kedua orang tua all out di luar rumah, keluarga besarlah
yang terlibat mengawasi anak-anak.
􀂃 Caranya, rutin berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin
hubungan baik dengan mereka.
􀂃 Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor
keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol.
􀂃 Memagari anak2 dari pengaruh negatif. Ada aggreement
dengan anak2 kapan saat menonton TV (jam berapa, film
apa, berapa jam, hari ahad bagaimana, dll) dan ada
hukuman bila dilanggar (1st pelanggaran, dilarang stel tv
selama 3 hari, 2nd pelanggaran selama seminggu, 3rd tv
diletakkan di atas lemari saja) aturan berlaku termasuk
untuk orang tua. Terkadang diingatkan, " Nak, hafalanmu
banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu..."
􀂃 Yang disebut keberhasilan itu bukan pada tercapainya
tujuan, tapi pada proses. Yaitu komitmen dan konsistensi
kita menjalaninya. Sementara sukses goalnya, kepada
Allahlah kembalinya segala urusan.

0 komentar: